Minggu, 23 Desember 2012

Dampak Negatif Memakai Softlens

sudah mengetahuinya. Softlens tidak hanya digunakan untuk kepentingan estetika saja tetapi sudah banyak yang menggunakan softlens sebagai life style atau gaya hidup. Tetapi meskipun ada kesan tersendiri ketika anda memakai softlens, sudah banyak lembaga yang mengungkapkan dampak negatif memakai softlens.
American Optometric Association (AOA) mengungkapkan kalau penggunaan softlens dekoratif (hanya untuk memperindah bola mata semata) akan sangat berbahaya jika tanpa konsultasi dokter.  Apabila tanpa konsultasi dokter, kemungkinan besar para kosumen lensa dekoratif ini tidak memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana membersihkan dan memasang lensa dengan baik. Jika hal ini terjadi maka sudah pasti para konsumen tersebut sudah berani mengambil resiko menginfeksi mata mereka dengan bakteri, atau kerusakan yang signifikan pada fungsi mata, dan yang lebih parah adalah kehilangan penglihatan.Lensa dekoratif memiliki resiko yang sama dengan lensa korektif (untuk mata minus atau plus). Oleh karena itu jangan pernah memakai lensa dekoratif tanpa informasi dari dokter.
Berikut saran dari AOA supaya dampak negatif memakai softlens dapat diminimalisir :
  1. Temui dokter / ahli mata untuk mencari informasi dan mendapatkan lensa yang sesuai untuk mata anda dan layak pakai.
  2. Jika anda akan menyentuh lensa cucilah tangan terlebih dahulu.
  3. Selalu lepas softlens anda ketika anda tidur.
  4. Membersihkan lensa secara rutin. Cara membersihkan yang baik adalah : usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan cairan pembersih sebelum menyimpan lensa dalam wadah yang sudah berisi cairan pembersih.
  5. Simpanlah wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari cahaya matahari langsung
  6. Gantilah wadah lensa setiap minimal 3 bulan sekali.
  7. Untuk menyimpan lensa, gunakan cairan pembersih yang masih baru. Jangan gunakan cairan yang sudah dipakai, meskipun terlihat bersih tetapi mengandung bakteri yang bisa membahayakan mata anda.
  8. Patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai anjuran dokter.
  9. Temui dokter mata anda untuk memeriksakan mata anda secara rutin.
Dampak negatif memakai softlens adalah sebagai berikut  :
  1. Infeksi serius pada mata (Acanthamoeba Keratitis ).
  2. Katarak / kekeruhan pada mata.
  3. Mata menjadi kurang peka karena permukaan kornea yang sangat sensitif sering tersentuh.
  4. Dan yang paling menakutkan adalah Kebutaan.

So, kalau anda adalah pemakai softens haruslah menjadi orang yang higienis. Jangan main-main dengan kebersihan softlens anda. Tips di atas bisa anda terapkan jika perlu.
Oke sekian dari saya. Semoga artikel dampak negatif memakai softlens ini bermanfaat bagi anda.
Terima Kasih

Orang yang Sering Melamun Tandanya Punya Otak Tajam


Setiap orang pasti pernah melamun dan berkhayal memikirkan masa depan atau sesuatu hal yang indah. Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang pikirannya sering melayang ternyata memiliki otak yang lebih tajam. Mengapa bisa begitu?

Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang sering melamun justru memiliki lebih banyak memori kerja di otak, yang memberinya kemampuan untuk dapat melakukan dua hal pada saat yang sama.

"Mereka yang memiliki kapasitas memori otak yang lebih tinggi melaporkan pikirannya lebih sering melayang (melamun) saat melakukan tugas-tugas sederhana, meskipun kinerja mereka tidak terganggu," ujar Daniel Levinson, psikolog di University of Wisconsin-Madison, seperti dilansir Dailymail.

Dalam studi yang hasilnya sudah dipublikasikan dalam Psychological Science ini, peneliti meminta partisipan untuk menekan tombol saat merespons kata-kata yang muncul di layar komputer. Peneliti kemudian akan memeriksa secara berkala untuk menanyakan apakah pikiran partisipan sempat melayang alias melamun.

Pada akhir studi, peneliti mengukur kapasitas memori kerja partisipan serta juga memberikan skor untuk kemampuan mengingat serangkaian huruf diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan matematika yang mudah.

Hasilnya, partisipan yang lebih banyak melamun justru yang kapasitas memori otaknya lebih tinggi.

Diperkirakan ini berkaitan dengan ruang kerja mental yang digunakan. Misalnya, ketika orang dapat menjumlahkan dua angka yang diucapkan tanpa perlu menuliskannya, tapi cukup dengan membayangkannya saja. Kapasitas ini telah dikaitkan dengan ukuran umum intelijen, seperti pemahaman membaca dan skor IQ.

Studi terbaru ini menggarisbawahi bagaimana memori kerja penting dalam memungkinkan otak untuk fokus pada masalah yang paling mendesak.